Universitas Sebelas Maret (UNS) akhirnya angkat bicara terkait kasus tragis yang melibatkan salah satu mahasiswinya. Mahasiswi berinisial A, yang ditemukan tewas diduga bunuh diri di Sungai Bengawan Solo, ternyata memiliki riwayat masalah kesehatan mental.

Pihak kampus melalui Humas UNS menyampaikan bahwa A sempat menjalani pendampingan psikologis dari tim Layanan Konseling Mahasiswa. Tim tersebut mencatat bahwa A mengalami tekanan emosional sejak semester awal dan sempat menunjukkan gejala depresi.

“Kami sudah melakukan pendampingan sejak beberapa bulan lalu. Korban sempat aktif mengikuti sesi konseling, namun belakangan memilih berhenti secara sepihak,” ujar perwakilan UNS.

Kampus juga mengungkap bahwa A tidak menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan menjelang kejadian. Dosen pembimbing dan teman sekelasnya mengaku tidak menyadari perubahan perilaku yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

Pihak rektorat menyampaikan belasungkawa dan mengecam segala bentuk spekulasi liar di media sosial. Mereka mengajak publik untuk menghormati privasi slot bet kecil keluarga korban dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

UNS berjanji akan memperkuat layanan kesehatan mental di lingkungan kampus. Mereka berencana menambah jumlah psikolog, memperluas akses konseling, dan meningkatkan literasi kesehatan jiwa bagi mahasiswa dan dosen.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa tekanan mental bisa menyerang siapa saja, termasuk mahasiswa berprestasi. UNS mengajak seluruh civitas akademika untuk saling peduli, peka terhadap perubahan perilaku, dan tidak ragu mencari bantuan profesional saat dibutuhkan.

By admin